Fungsi chart organisasi dalam sistem HRIS (Human Resource Information System) dan payroll sangat penting untuk memvisualisasikan struktur perusahaan, memetakan posisi karyawan, dan memudahkan pengelolaan karyawan serta proses penggajian. Berikut ini beberapa fungsi utama dari chart organisasi di HRIS dan payroll
Gambaran Hierarki: Chart organisasi memungkinkan perusahaan untuk menampilkan hierarki organisasi dengan jelas, mulai dari level eksekutif hingga karyawan individu. Ini mempermudah siapa saja untuk memahami struktur dan jalur pelaporan.
Identifikasi Posisi dan Jabatan: Setiap posisi atau jabatan dalam organisasi dapat dilihat secara visual, termasuk siapa yang berada di setiap posisi serta tanggung jawab atau peran mereka.
Monitoring Kehadiran: Dashboard dapat menampilkan data terkait kehadiran karyawan, jumlah jam kerja, lembur, dan keterlambatan. Ini membantu perusahaan dalam mengevaluasi kedisiplinan dan produktivitas.
Manajemen Cuti: Informasi terkait pengajuan dan status cuti (cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dll.) dapat diakses dengan mudah, membantu HR dalam memantau keseimbangan waktu kerja dan cuti setiap karyawan.
Evaluasi Kinerja: HRIS dashboard dapat digunakan untuk memonitor dan menilai performa karyawan berdasarkan KPI (Key Performance Indicators) atau hasil penilaian rutin. Ini membantu dalam pengambilan keputusan terkait promosi, bonus, atau pengembangan karyawan.
Training & Development: Dashboard bisa menampilkan informasi tentang program pelatihan yang diikuti oleh karyawan serta dampaknya pada kinerja mereka.
Komunikasi Antar Tim: Dengan chart organisasi, hubungan antar departemen dan tim lebih mudah dipahami, sehingga memudahkan komunikasi lintas fungsi.
Struktur Lini Pelaporan: Sistem pelaporan menjadi lebih jelas. Karyawan dan manajer dapat mengetahui dengan pasti kepada siapa mereka harus melapor dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas atau proyek tertentu.
Gaji Berdasarkan Struktur: Chart organisasi dapat membantu menganalisis distribusi gaji berdasarkan jabatan atau level dalam organisasi. Misalnya, HR dapat melihat perbandingan antara gaji di berbagai level hierarki, atau distribusi gaji di setiap departemen.
Transparansi Gaji: Meskipun detail gaji tidak selalu ditampilkan secara langsung di dalam chart organisasi, hubungan antara posisi dan gaji bisa dianalisis untuk memastikan keadilan dan konsistensi pembayaran dalam organisasi.
Perencanaan Pengembangan Karir: Chart organisasi memudahkan manajemen dalam mengidentifikasi jalur promosi, pengembangan karir, atau rotasi karyawan dalam struktur perusahaan.
Identifikasi Kebutuhan SDM: HR dapat dengan cepat melihat area yang kekurangan staf atau memiliki terlalu banyak karyawan, sehingga membantu dalam membuat keputusan untuk perekrutan atau redistribusi tenaga kerja.
Menyederhanakan Proses Restrukturisasi: Jika perusahaan mengalami restrukturisasi atau perubahan organisasi (misalnya merger, akuisisi, atau reorganisasi), chart organisasi mempermudah manajemen untuk memvisualisasikan perubahan dan dampaknya pada struktur tenaga kerja.
Komunikasi Perubahan: Saat ada perubahan posisi atau pelaporan, chart organisasi dapat dengan cepat diperbarui untuk mencerminkan situasi terkini dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan
Transparansi Jabatan: Dalam hal kepatuhan hukum dan regulasi ketenagakerjaan, chart organisasi memberikan visibilitas yang jelas tentang siapa yang bertanggung jawab atas keputusan tertentu dalam hierarki perusahaan.
Audit dan Pelaporan: Chart organisasi mempermudah perusahaan dalam menghadapi audit kepatuhan atau menyediakan laporan internal dan eksternal terkait tanggung jawab jabatan dan pelaporan manajemen.
Identifikasi Pemimpin Masa Depan: Dengan memahami hierarki perusahaan melalui chart organisasi, manajemen bisa lebih mudah mengidentifikasi calon pemimpin masa depan yang bisa dipromosikan ke posisi manajerial berdasarkan kinerja mereka.
Distribusi Beban Kerja: Chart organisasi dapat membantu dalam memastikan beban kerja dan tanggung jawab terdistribusi dengan adil, serta meminimalkan ketidakseimbangan dalam tim atau departemen.
Orientasi Karyawan Baru: Karyawan baru dapat memahami dengan cepat struktur organisasi, mengetahui kepada siapa mereka harus melapor, dan memahami peran rekan kerja serta departemen terkait, sehingga mempercepat proses orientasi dan adaptasi.
Keterhubungan Antar Peran: Memahami bagaimana peran mereka terhubung dengan orang lain di perusahaan membantu karyawan baru bekerja lebih efisien dan berkolaborasi lebih baik.
Perencanaan Anggaran: Dengan memahami struktur organisasi, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran payroll lebih efisien berdasarkan departemen, posisi, dan level dalam organisasi. Ini membantu dalam mengendalikan biaya payroll dan memastikan distribusi yang sesuai.
Analisis Payroll: Chart organisasi memungkinkan HR dan manajemen untuk melakukan analisis gaji dan anggaran berdasarkan jabatan dan tim, serta membuat keputusan berbasis data terkait penyesuaian gaji, bonus, atau tunjangan.
Transparansi dan Pemahaman Struktur: Semua karyawan dapat memahami bagaimana perusahaan mereka diatur, kepada siapa mereka melapor, dan siapa yang bertanggung jawab dalam berbagai fungsi organisasi.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat: Manajemen dan HR dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat tentang alokasi SDM, promosi, serta perencanaan kompensasi.
Optimalisasi Manajemen SDM: Chart organisasi membantu memaksimalkan efisiensi tenaga kerja dengan memvisualisasikan sumber daya manusia yang ada, distribusi pekerjaan, dan pengembangan karir.
Pemantauan Perubahan dalam Real-Time: Setiap perubahan dalam organisasi (misalnya, restrukturisasi atau perubahan jabatan) dapat diperbarui dan dilihat secara real-time, memastikan transparansi dan kemudahan manajemen perubahan.
Secara keseluruhan, chart organisasi dalam HRIS dan payroll adalah alat yang sangat efektif untuk memvisualisasikan struktur perusahaan, mengelola karyawan, dan membuat keputusan terkait payroll, penggajian, dan pengelolaan sumber daya manusia.